Indonesia Membentuk Komite Baru di Papua Setelah Pembicaraan dengan Vanuatu
Nabire,AWIYEEPAPUA.com--Pembicaraan bersama antara Vanuatu dan Indonesia telah berlangsung di Jakarta dengan agenda utama Papua Barat
Itu terjadi di tengah ketegangan di kawasan, dan menjelang kunjungan kenegaraan bulan depan ke Papua Nugini oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
Kantor berita milik negara Indonesia Antara melaporkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Vanuatu Jotham Napat di Jakarta pada hari Senin.hal ini www.AP.com yang di lansir via www.rnz.com,22/06/2023.
Vanuatu sangat mendukung dorongan separatis di Papua Barat selama bertahun-tahun dan Antara melaporkan masalah konflik di provinsi tersebut dibahas.
Amin mengumumkan telah dibentuk Panitia Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua untuk mengevaluasi pembangunan di wilayah Papua.
“Pemberian otsus ini sudah direncanakan untuk jangka panjang hingga tahun 2042,” ujarnya.
Amin mengatakan Indonesia menghormati keragaman di Papua Barat.
“Saya ingin menekankan bahwa pendekatan kesejahteraan akan tetap menjadi prioritas utama dengan menghargai keberagaman dan berdasarkan prinsip keadilan, pemerataan, dan berkelanjutan. Penyelesaian masalah keamanan juga dilakukan melalui pendekatan yang komprehensif,” ujarnya.
Wapres mengatakan Indonesia juga siap menjadi pintu gerbang bagi Vanuatu untuk masuk ke pasar ASEAN.
Vanuatu berharap untuk menjalin perjanjian kerjasama teknis serta membangun kemitraan kota kembar dan provinsi.
Dalam pertemuan hari Senin, Napat menyatakan bahwa kunjungannya ke Indonesia merupakan langkah mendasar untuk memulihkan kepercayaan dan mengungkapkan keinginan untuk membangun kerjasama yang baik antara Vanuatu dan Indonesia.
Napat juga menyuarakan keinginan negaranya untuk menjalin perjanjian kerjasama teknis antara kedua negara serta untuk membangun kemitraan kota kembar dan provinsi kembar yang menurutnya dapat dimulai dengan Provinsi Papua.

Posting Komentar untuk "Indonesia Membentuk Komite Baru di Papua Setelah Pembicaraan dengan Vanuatu"